PRINSIP
NEO LIBERALISME TENTANG PASAR BEBAS
Bagian
II
Paham liberalisme di pelopori Adam Smith, pakar
ekonomi Inggris dalam karya legendarisnya , The Wealth Nation (1776). Sistem
ini sempat menjadi dasar kebijakan ekonomi di Eropa dan Amerika serikat priode
1800-an hingga masa kegagalan liberalisme dengan terjadinya Great Depression di
tahun 1930. Sistem ekonomi yang menekankan pada penghapusan intervensi
pemerintah ini mengalami kegagalan dalam mengatasi krisis ekonomi besar –
besaran yang terjadi saat itu.
Selanjutnya, sistem liberalis di gantikan oleh gagasan
John Maynard Keynes, yang mengatakan mengenai perlunya intervensi kebijakan
pemerintah dalam mengatur perekonomian. Sistem dan kebijakan yang dianjurkan
Keynes ini pernah diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano
Roosevelt, dalam kebijakan New Deal. Kebijakan ini terbukti sukses karena mampu
membawa negara Amerika Serikat selamat dari bencana krisis ekonomi.
Inti dari gagasan Jhon Maynard Keynes adalah tentang
penggunaan full employment (membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan menyediakan
kesempatan kerja bagi rakyat). Hal ini bermakna sebagai bentuk pengakuan
terhadap besarnya peranan buruh dan pekerja dalam pembentukan modal (kapita)
dan pengembangan industri serta pentingnya peran pemerintah serta bank sentral
dalam menciptakan lapangan kerja. Kebijakan Keynes ini mampu menggeser dominasi
paham Liberalisme dalam kurun waktu sekitar dua dasawarsa.
Sampai kemudian muncul kembali krisis ekonomi
kapitalis yang berakibat berkurangnya keuntungan, tetapi kedudukan perusahaan –
perusahaan transnasional makin kuat dan luas. Menguatnya kekuatan modal dan
politik perusahaan transnasional yang banyak muncul di negara maju makin
meningkatkan tekanan untuk mengurangi berbagai bentuk intervensi pemerintah
dalam perekonomian, karena hal itu akan berpengaruh pada berkurangnya
keuntungan yang mereka terima.
Kemudian melalui kebijakan politik dan ekonomi
dinegara – negara maju dan lembaga – lembaga keuangan internasional, seperti
IMF dan Bank Dunia, kalangan bisnis kapitalis mampu memaksa penggunaan kembali
pahan liberalisme gaya baru atau yang dikenal dengan pahan Neo-Liberalisme.
Neo-Liberalisme sebagai perwujudan baru paham liberalisme saat ini dapat
dikatakan telah menguasai sistem perekenomian dunia.
No comments:
Post a Comment