TULISAN 2
CONTOH PROSA DAN PUISI
A. PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa lama :
1. Hikayat
1. Hikayat
2. Sejarah
3. Kisah
4. Dongeng
Prosa baru :
1. Roman
2. Novel
3. Cerpen
4. Riwayat
5. Kritik
6. Resensi
7. Esai
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
B. PUISI
Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna.
Puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah imajinasi kata yang didapat dari sebuah pengalaman atau dari sebuah gagasan, dan di susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya.
Atau menurut Wikipedia, puisi dalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitasestetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah imajinasi kata yang didapat dari sebuah pengalaman atau dari sebuah gagasan, dan di susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya.
Atau menurut Wikipedia, puisi dalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitasestetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Ciri-Ciri Puisi
1. Puisi Lama
Puisi lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
b. Disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah bari tiap bait, jumlah suku kata maupun irama.
Aturan-aturan dalam puisi lama:
a. Jumlah kata dalam 1 baris
b. Jumlah baris dalam 1 bait
c. Rima (Persajakan)
d. Banyak suku kata tiap baris
e. Irama
Jenis-Jenis puisi lama:
1. Mantra: berisi ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
2. Pantun: Puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait terdiri dari 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 (1-2) baris awal adalah sampiran, 2 (3-4) baris berikutnya sebagai isi.
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
b. Disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah bari tiap bait, jumlah suku kata maupun irama.
Aturan-aturan dalam puisi lama:
a. Jumlah kata dalam 1 baris
b. Jumlah baris dalam 1 bait
c. Rima (Persajakan)
d. Banyak suku kata tiap baris
e. Irama
Jenis-Jenis puisi lama:
1. Mantra: berisi ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
2. Pantun: Puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait terdiri dari 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 (1-2) baris awal adalah sampiran, 2 (3-4) baris berikutnya sebagai isi.
2. Puisi Baru
Puisi baru memiliki ciri-ciri:
a. Bentuknya rapih dan simetris
b. Mempunyai persajakan akhir yang teratur.
c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
d. Sebagian besar puisi 4 seuntai.
e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gastra.
f. Tiap gatranya terdiri atas 2 kata. Sebagian besar setiap kata menggunakan 4-5 suku kata.
Jenis-jenis puisi baru menurut :
A. Isinya:
1. Balada: berisi cerita.
2. Himne: berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3. Ode: Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4. Epigram: berisi tuntunan/ ajaran hidup.
5. Romansa: berisi luapan perasaan cinta kasih.
6. Elegi: berisi perasaan kesedihan.
7. Satire: berisi sindiran/kritik.
B. Bentuknya:
1. Distikon: Tiap baitnya terdiri 2 baris (2 seuntai)
2. Terzina: Tiap baitnya terdiri 3 baris (3 seuntai)
3. Kuatrain: Tiap baitnya terdiri 4 baris (4 seuntai)
4. Kuint: Tiap baitnya terdiri 5 baris (5 seuntai)
5. Sektet: Tiap baitnya terdiri 6 baris (6 seuntai)
6. Septime: Tiap baitnya terdiri 7 baris (7 seuntai)
7. Okatf/Stanza: Tiap baitnya terdiri 8 baris (8 seuntai)
8. Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi 2
a. Bentuknya rapih dan simetris
b. Mempunyai persajakan akhir yang teratur.
c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
d. Sebagian besar puisi 4 seuntai.
e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gastra.
f. Tiap gatranya terdiri atas 2 kata. Sebagian besar setiap kata menggunakan 4-5 suku kata.
Jenis-jenis puisi baru menurut :
A. Isinya:
1. Balada: berisi cerita.
2. Himne: berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3. Ode: Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4. Epigram: berisi tuntunan/ ajaran hidup.
5. Romansa: berisi luapan perasaan cinta kasih.
6. Elegi: berisi perasaan kesedihan.
7. Satire: berisi sindiran/kritik.
B. Bentuknya:
1. Distikon: Tiap baitnya terdiri 2 baris (2 seuntai)
2. Terzina: Tiap baitnya terdiri 3 baris (3 seuntai)
3. Kuatrain: Tiap baitnya terdiri 4 baris (4 seuntai)
4. Kuint: Tiap baitnya terdiri 5 baris (5 seuntai)
5. Sektet: Tiap baitnya terdiri 6 baris (6 seuntai)
6. Septime: Tiap baitnya terdiri 7 baris (7 seuntai)
7. Okatf/Stanza: Tiap baitnya terdiri 8 baris (8 seuntai)
8. Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi 2
Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema: Gagasan utama dari puisi.
2. Tipografi: Tatanan larik,bait,kalimat,frase,kata,dan bunyi.
3. Amanat: Sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
4. Nada
5. Rasa
6. Perasaan
7. Ennjabemen: Pemotongan kalimat.
8. Kata konkert: Kata bermakna denotasi.
9. Diksi: Pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
10. Akulirik: Tokoh laku penyair di dalam puisi.
11. Rima: Pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal,tengah,maupun akhir.
2. Tipografi: Tatanan larik,bait,kalimat,frase,kata,dan bunyi.
3. Amanat: Sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
4. Nada
5. Rasa
6. Perasaan
7. Ennjabemen: Pemotongan kalimat.
8. Kata konkert: Kata bermakna denotasi.
9. Diksi: Pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
10. Akulirik: Tokoh laku penyair di dalam puisi.
11. Rima: Pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal,tengah,maupun akhir.
Sumber
noviauligurning.wordpress.com
taufan-web.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment